Setelah diteliti, berbeda dengan balita yang perkembangan dan pola pikirnya sangat jelas dan dapat diukur, remaja hampir tak memiliki pola pkir dan perkembangan yang pasti. Kaum remaja sering bingung karena kadang-kadang mereka diperlakukan seperti anak-anak, tapi dilain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
Remaja adalah masa menuju kedewasaan. Oleh karena itu, pada proses inikaum remaja belum punya pola pikir yang pasti, sehingga mereka butuh pengalaman dan pengajaran yang tepat dari dunia sekitarnya. Akan tetapi yang terjadi saat iniadalh suatu masa yang berbahaya bagi kaum remaja dan dengan penuh jebakan. Maraknya situs online di dunia maya, pergaulan bebas, pornografi, dan canggihnya teknologi pada saat inimembuat kaum remaja kewalahan dan tidak bisa memilah-milah mana yang baik untuknya maupun yang tidak. Kita lihatsaja kaum remaja pada saat ini, kemana-mana harus bawa HP, biar gak katrok katanya. Pakainya memakai jeans yang ketat, biar modis. Harus punya facebook, biar gak gaptek. Harus punya pacar,takut dikira gak laku. Begitu liar! Mereka sudah tidak lagi menjadi generasi muda yang diharapkan bangsa untuk memajukan negri ini. Bukan lagi generasi yang menjunjung tinggi Sumpah Pemuda dan tidak lagi memiliki moral. Anjuran Islam sudah banyak dilupakan, tidak lagi menutup aurat, bahkan sudah takut lagi pada Allah serta lupa akan akhirat. Apalagi jika sudah Valentine, semua hotel di penjuru Nusantaraakan penuh, kondom terjual habis. Dan kesucian sudah tak ada harganya lagi. Itulah kenyataanya. Wajar jika Rasulullah Saw pernah bersabda; "Akan tiba suatu masa ketika ummatku sudah tak takut lagi kepada Allah dan meraka mengikuti kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nasrani."Naudzu billahi min dzalik.
Memang benar, kaum Yahudi tak akan pernah rela sampai kita menjadi pengikutnya. Mereka tak akan pernah menyerah untuk menghancurkan umat Islam dan menjadikanya berpecah-belah. Sementara para anak muda jaman sekarang sudah menjadi korban oleh para Yahudi itu sendiri. Mereka sudah buta oleh moral, budaya, kesucian, dan agama. Facebook, game online, seks bebas, dan narkoba sudah membutakan hati para remaja. Lalu dimana generasi muda yang kita harapkan? Jikalau kerjaanya pagi; nge-update status, sementara siang; nge-update status lagi, dan malam; tak lupa meng-update status juga. Lalu gara-gara siapa ini? Ya, gara-gara Facebook. Jejaring sosial yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg itu bukan lagi digunakan sebagai media untuk berhubungan dann bersosial dengan sesamanya. Melainkan hanya sebagai ajang gengsi-gengsian saja. 'Hari gini belum punya Facebook? OMG! Apa kata dunia?', mungkiun begitulah komentar para remaja masa kini.
Apakah dengan diberikanya anugrah waktu yang berharga kepada mereka, lantas kerjaanya hanya utuk nge-update status? Dimana letak rasa syukur kepada Allah selama ini? Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-Quran yang artinya: "Dan tidaklah Aku menciptakan manusia dan jin kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu"(Qs:Ibrahim). Masya Allah, betapa jauhnya kita pada Allah selama ini.Astaghfirullah hal adzim.
Belum lagi masalah utama bagi para remaja, yaitu seks. Kaum remaja seringkali bingung dengan seks, karena merka baru mengenalnya dan juaa sering 'menyalahgunakanya'.Bisa kita lihat dimana-mana, maraknya freesex, tersebarnya HIV/AIDS, hingga hamil diluar nikah. Begitu banyak problematika bagi para remaja saat ini. Pemerintahpun mengatasinya dengan cara yang juga salah besar, yaitu mengampanyekan penggunaan kondom di seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari pembagian kondom gratis di berbagai tempat pelacuran, penyuluhan tentang pentingnya penggunaan kondom, hingga memasarkan produk itu ke seluruhpasaran di tanah air. Alhasil, perzianaan pun membeludak dimana-mana. Yang paling saya kagetkan, disebuah warta berita yang melakukan riset terhadap sejumlah wanita di Yogya, dihasilkan 97% dari mereke sudah tidak perawan lagi. Pastinya kabar buruk ini menggemparkan Nusantara. Semahal itukah harga sebuah kesucian bagi seorang wanita?
Maka dari itu, sekarang sangatlah penting memberikan penyuluhan tentang sex education bagi kaum remaja oleh para guru dan orang tua, agar mereka generasi muda saat ini mampu menjadi generasi yang 'sehat'.
Masih banyak PR bangsa ini dalam penanganan masa depan remaja yang sesungguhnya memiliki angan bagus untuk disalurkan secara kreatif dan produktif. Salah satunya adalah kepedulian kalangan diluar diri remaja, yaitu para orang tua, lingkungan, guru, dan tentunya para pengusaha, untuk tidakmenjadikan remaja sebagai 'komoditas' apalagi objek perahan untuk mendulang keuntungan, tanpa memikirkan implikasi dan dampak psikologis generasi bangsa ini di kemudian hari. Hidup generasi muda yang 'sehat'! Yes!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInspiring banget...teruskan menulis ya...
BalasHapus