Langsung ke konten utama

Harapan Saya, Anda, dan Mereka di Pergantian Tahun Ini



Waduh, hampir saja kelupaan. Muncul satu pertanyaan skeptis yang sudah basi dibahas: apakah  peran tahun baru? Seperti tidak ada pertanyaan cerdas lain saja. Jawabannya sebenarnya jelas, namun perlu sedikit pemikiran yang komprehensif dalam pengaplikasiannya. Tentu saja, Anda pun tahu, dalam menyambut malam tahun baru semua pihak seakan berlomba-lomba untuk menggelontorkan uangnya. Berbagai kebutuhan yang dirasa “kurang penting” diborong demi mendapatkan satu faktor: prestise. Seluruh hotel dan kawasan pariwisata berhias denngan segala aksesorinya. Para petinggi pemerintahan lokal maupun swasta dengan semangat membuat iklan dengan foto mereka yang besar dan tulisan “Selamat Tahun Baru” di bawahnya. Jejaring sosial dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan senada. Anak kecil hingga dewasa, laki maupun perempuan, sibuk membeli kembang api dan terompet. Media cetak sampai elektronik, baik Koran, web, televisi, radio, menyajikan berita terkait artis ternama bagaimana dia merayakan malam tahun barunya. Semua sibuk dengan dinamikanya. Semua disibukkan.
                Menariknya, atau lebih tepat ironis, interfrensi ini muncul paling parah di kalangan pemuda-pemudi negeri ini. Para jejaka dan gadis belia yang merasa butuh “eksperimen baru” dalam hidupnya. Jelas sekali, Anda juga menyadari, dampak dari fenomena ini semakin lancar di lubang hitam: prostitusi. Ini semacam memberikan efek bola salju bagi siapa saja yang bersangkutan, dalam dinamika tidak baik tersebut tentunya. Sampai bosan saya melihat artikel tentang hal berbau pencabulan dkk yang selalu menghiasi kolom berita koran regional. Ada saja kejadiannya. Itu saja sudah parah, jangan ditanya lagi, bagaimana parahnya di malam tahun baru ini. Namun itulah yang terjadi sekarang. Tempat-tempat romantic pada ramai disesaki para sejoli. Lokasi dugem apalagi. Bahkan, hotel-hotel di kota pun mengaku full booked. Kalau sudah begini, siapa hayo yang mau disalahkan?
                Pengentasan penyakit HIV/AIDS pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) melalui penyelenggaraan Pekan Kondom Nasional sudah banyak menimbulkan pihak kontra. Hal ini seperti menyelesaikan permasalahan: ingin mencuci baju dengan air seni. Tujuannya bagus, niatnya mulia. Tapi kalau caranya salah, mending tanya anak SD saja. Memang, terlahir sebagai bangsa Indonesia di tengah krisis permasalahan moral yang bejibun ini harus dihadapi dengan sabar. Tapi sungguh, sabar tok gak cukup.
                Merayakan malam tahun baru ini dengan sejuta harapan agar menjadi pribadi yang lebih baik untuk ke depannya, tentu bagus. Sembari menatap gugusan bintang malam di angkasa, layaklah hati ini mohonkan ribuan do’a manis pada Sang Mahacinta. Melalui bahasa cinta yang renyah dan tanpa kata, mari kita ajak orang di sekitar kita untuk bersama mengintropeksi masing-masing hati ini. Dengan tujuan: belajar membuka hati untuk lebih tulus mengasihi sesama dengan tanpa syarat.
Dan jangan lupa, kirimkan juga surat syukur kita pada Allah swt, atas nikmat hidup yang begitu nano-nano rasanya ini. Hidup dikelilingi oleh keluarga yang begitu mencintai dan temen-teman yang tak pernah berhenti peduli, siapa yang tak mau?(@navis95)

Menghabiskan malam penuh cinta bersama keluarga.
PENUH CINTA: Menghabiskan malam penuh cinta bersama keluarga, suiapa yang tak mau?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Kawanku di Gaza, Apa Kabar?

Kawanku di Gaza, gimana kabarmu disana.. Kalau aku dan kawan-kawan disini, baik-baik saja. Terlalu baik-baik saja malah. Semalam, kami begadang nonton bola lho.. Sambil makan kacang rebus dan nyeduh kopi. Seru sekali melihat Muller, dkk beraksi. Tendangannya itu kayak ada magnetnya, Wuuusshh…  dan… Goooooollll… Jadilah semalam suntuk kami tidak tidur. Menahan kantuk demi bola yang luar biasa itu. Lusa yang lalu, pemilihan presiden dilakukan disini, Indonesia.. Kamu tahu, kawan, suasana politiknya begitu panas. Lebih panas dari rawon yang baru matang. Suer. Banner, spanduk, iklan politik dimana-mana. Ee,,, giliran selesai pemilu, Hasilnya simpang-siur gak jelas. Untung aja ayahku bukan pengurus partai, Jadi gak perlu pusing, kan.. Kawan.. Kami disini panas-dingin nunggu final Piala Dunia. Semoga aja Jerman bisa menang ya.. Biar saja.. Biar Bang Somad, penjaga warung kopi disini, tahu.. Kalau prediksi amatirannya itu salah...

Fahmi

Berita politikseptember 2020 Anggota DPR:  HARUS            OPTIMIS  PEMERINTAH  TAK MUNGKIN HANYUT DALAM RESEPSI   Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tumbuh positif pada kuartal III 2020, meski masih ada pandemi Covid -19. Jokowi tak ingin Indonesia jatuh ke jurang resesi. Anggota Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menilai, hal ini menunjukkan pemerintah tengah membangun optimisme di tengah pandemi Covid 19 ini. Pemerintah tidak mungkin hanyut dalam resesi dengan membangun narasi pesimisme, tetapi harus yakin dengan berbagai kebijakan yang diambil. Dunia ini memang tidak seindah yang dibayangkan atau yang dikatakan. Tetapi kan optimisme harus dibangkitkan. Dia menegaskan, pemerintah tengah berupaya mencegah pertumbuhan ekonomi di kuartal III turun ke minus yang lebih tinggi lagi. Semuanya dilakukan, agar bisa mencapai minus 1 persen atau bahkan bila perlu menjadi positif. Karenanya, pe...

Liburan ke Lombok Menggunakan Kapal Laut: Murah yang Menyenangkan

Assalamualaikum Setelah vakum dalam waktu yang lama tidak menulis, kali ini saya memberanikan diri untuk berbagi sedikit pengalaman liburan ke Lombok. Ini adalah kali kedua saya mengunjungi pulau yang terkenal dengan sebutan seribu masjid-nya. Perjalanan ke Lombok Jika pada saat pertama saya ke Lombok menggunakan pesawat, maka mencoba naik kapal laut adalah pilihan yang bisa dicoba. Selain sangat murah biayanya jika dibandingkan dengan pesawat, bisa berjalan melintasi dek-dek kapal yang luas sambil menatap lautan lepas adalah pengalaman perjalanan yang menarik. Dari Malang, kami (berempat) berangkat ke Terminal Bungurasih (Surabaya) menggunakan bis patas yang ada gambar pandanya a.k.a Restu (Rp. 20.000). Sesampainya di terminal, langsung menggunakan bis kota (mirip dengan Trans Jakarta) menuju ke Pelabuhan Perak (Rp. 6000). Di pelabuhan, kita cari loket penjualan tiket kapal laut ASDP Group atau bisa tanya orang bila kesulitan. Pesan tiket kapal fery  Legundi yang...