Langsung ke konten utama

Sejuta Semoga



Kakak perempuan saya, Bilqis F. Nabilah, pernah mengungkapkan perspektifnya terkait tentang maraknya penyebaran penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Yang bikin saudari saya geram adalah bagaimana pemerintah ingin meyelesaikan problematika tersebut dengan cara yang tidak bisa dibilang cerdas: menyelenggarakan Pekan Kondom Nasional (PKN). Semua orang, anda pun juga, pasti tahu, memberikan kondom gratis dalam jumlah besar pada masyarakat luas sama saja dengan membuka gerbang “Selamat Datang” pada prostitusi. Hmmm… prostitusi di negeri ini sudah cukup parah, pak menteri, jangan malah diperparah! Berikut tulisan kakak perempuan tercinta saya. 

Semoga memberi inspirasi!

Sejuta Semoga (Jawaban saya atas Pekan Kondom Nasional)
6 Desember 2013 pukul 0:08
Ah, mungkin saya hanya latah menulis.
Ikut-ikutan menulis dan cuap-cuap tentang Pekan Kondom Nasioanal (PKN).

Tapi, bagaimana lagi?
Saya sudah nggak tahan melihat berita-berita yang simpang siur di TV.
Saya juga kaget ketika ada berita kondom dibagikan secara gratis di kampus-kampus.
Saya juga sudah muak melihat pemerintah saling lempar tanggung jawab ketika ditanya.
Bahkan Wamenkes pun seolah-olah cuci tangan.

Kepentingan industri,
uang dikorupsi,
atau kasih sayang menteri?

Ah, ilusi...

saya tidak panjang lebar,
toh Menkes, Wamenkes, dan para anggota dewan yang terhormat tidak akan membaca tulisan saya.

Saya hanya mahasiswa dungu yang latah menulis,
Saya tidak mempunyai data penjualan kondom secara nasional,
Saya tidak berkepentingan dengan industri kondom,
dan saya juga tidak mempunyai keluarga yang bekerja di kemenkes atau industri kondom

Tapi hari ini saya hanya mempunyai "Semoga"

Semoga perilaku seks beresiko semakin berkurang,

Semoga pasangan yang tertular HIV/Aids karena dampak ulah pasangan (suami/istri) yang tidak bertanggung jawab diberi kekuatan,

Semoga anak-anak ODHA karena tertular orang tuanya diberi ketabahan,

Semoga para dokter lebih berhati-hati dengan peralatannya,

Semoga kita tidak dibutakan oleh stigma negatif yang selama ini melekat di benak kita tentang ODHA dan HIV/Aids.

Dan sejuta semoga lainnya...

(Amien...)

Saya menolak Pekan Kondom Nasional,
Tapi Saya menyayangi ODHA...

Selamat Pagi, 
Salam persatuan ala saya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear Kawanku di Gaza, Apa Kabar?

Kawanku di Gaza, gimana kabarmu disana.. Kalau aku dan kawan-kawan disini, baik-baik saja. Terlalu baik-baik saja malah. Semalam, kami begadang nonton bola lho.. Sambil makan kacang rebus dan nyeduh kopi. Seru sekali melihat Muller, dkk beraksi. Tendangannya itu kayak ada magnetnya, Wuuusshh…  dan… Goooooollll… Jadilah semalam suntuk kami tidak tidur. Menahan kantuk demi bola yang luar biasa itu. Lusa yang lalu, pemilihan presiden dilakukan disini, Indonesia.. Kamu tahu, kawan, suasana politiknya begitu panas. Lebih panas dari rawon yang baru matang. Suer. Banner, spanduk, iklan politik dimana-mana. Ee,,, giliran selesai pemilu, Hasilnya simpang-siur gak jelas. Untung aja ayahku bukan pengurus partai, Jadi gak perlu pusing, kan.. Kawan.. Kami disini panas-dingin nunggu final Piala Dunia. Semoga aja Jerman bisa menang ya.. Biar saja.. Biar Bang Somad, penjaga warung kopi disini, tahu.. Kalau prediksi amatirannya itu salah...

Fahmi

Berita politikseptember 2020 Anggota DPR:  HARUS            OPTIMIS  PEMERINTAH  TAK MUNGKIN HANYUT DALAM RESEPSI   Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tumbuh positif pada kuartal III 2020, meski masih ada pandemi Covid -19. Jokowi tak ingin Indonesia jatuh ke jurang resesi. Anggota Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menilai, hal ini menunjukkan pemerintah tengah membangun optimisme di tengah pandemi Covid 19 ini. Pemerintah tidak mungkin hanyut dalam resesi dengan membangun narasi pesimisme, tetapi harus yakin dengan berbagai kebijakan yang diambil. Dunia ini memang tidak seindah yang dibayangkan atau yang dikatakan. Tetapi kan optimisme harus dibangkitkan. Dia menegaskan, pemerintah tengah berupaya mencegah pertumbuhan ekonomi di kuartal III turun ke minus yang lebih tinggi lagi. Semuanya dilakukan, agar bisa mencapai minus 1 persen atau bahkan bila perlu menjadi positif. Karenanya, pe...

Liburan ke Lombok Menggunakan Kapal Laut: Murah yang Menyenangkan

Assalamualaikum Setelah vakum dalam waktu yang lama tidak menulis, kali ini saya memberanikan diri untuk berbagi sedikit pengalaman liburan ke Lombok. Ini adalah kali kedua saya mengunjungi pulau yang terkenal dengan sebutan seribu masjid-nya. Perjalanan ke Lombok Jika pada saat pertama saya ke Lombok menggunakan pesawat, maka mencoba naik kapal laut adalah pilihan yang bisa dicoba. Selain sangat murah biayanya jika dibandingkan dengan pesawat, bisa berjalan melintasi dek-dek kapal yang luas sambil menatap lautan lepas adalah pengalaman perjalanan yang menarik. Dari Malang, kami (berempat) berangkat ke Terminal Bungurasih (Surabaya) menggunakan bis patas yang ada gambar pandanya a.k.a Restu (Rp. 20.000). Sesampainya di terminal, langsung menggunakan bis kota (mirip dengan Trans Jakarta) menuju ke Pelabuhan Perak (Rp. 6000). Di pelabuhan, kita cari loket penjualan tiket kapal laut ASDP Group atau bisa tanya orang bila kesulitan. Pesan tiket kapal fery  Legundi yang...